tips mengurangi kebiasaan ngopi


Banyak di antara kita yang mungkin senang sekali ngopi, entah itu dengan kopi sachet-an untuk menghilangkan kantuk saat di kantor, atau ngopi di coffee shop saat bertemu teman-teman. Sayangnya, tak sedikit pula di antara kita yang diminta dokter untuk mengurangi kopi dengan berbagai alasan. Misalnya, menurunkan kadar gula, mengurangi risiko pertumbuhan tumor di payudara, maag, gangguan tidur, atau hamil.

Perintah dari dokter ini jelas akan berat untuk Anda yang mengaku tak bisa hidup tanpa kopi. Namun jangan katakan "tidak" dulu sebelum Anda mencobanya. Bagaimana pun juga, hal ini Anda lakukan untuk memperbaiki kondisi kesehatan Anda. Agar Anda tidak merasa tersiksa, coba ikuti cara mengurangi kebiasaan ngopi berikut ini:

Kurangi 25 persen setiap minggu

Salah satu cara termudah untuk mulai mengurangi kopi adalah dengan menguranginya setahap demi setahap. Kathleen Zellman, RD, ahli gizi dan juru bicara American Dietetic Association, menyarankan untuk mengurangi sebesar 25 persen dulu sebagai permulaan. Pada minggu pertama, isi tiga perempat cangkir Anda dengan kopi biasa, dan sisanya dengan kopi decaf. Mengurangi kafein sebanyak 25 persen per minggu hingga sebulan juga akan mengurangi kemungkinan Anda mengalami sakit kepala. Minggu berikutnya, buat rasionya menjadi 50:50, dan seterusnya. Anda juga bisa mengurangi berapa cangkir kopi yang Anda minum per harinya untuk menjalankan program ini.

Cemilan sehat

Mengurangi kopi untuk alasan diabetik juga menjadi cara untuk menurunkan gula darah. Apakah Anda mengidap diabetes atau tidak, Anda bisa menjaga gula darah Anda tetap normal (setelah mengurangi kafein) dengan mengonsumsi cemilan sehat. Misalnya dengan ngemil setangkup kismis, yogurt dengan beberapa potong buah, atau segenggam almond. Jika Anda mengonsumsi kafein dari cokelat, ganti dengan cemilan sehat yang memuaskan keinginan Anda untuk makan yang manis-manis.

Banyak minum air putih
Kopi dan soda bersifat diuretik, sehingga menyebabkan dehidrasi. Minum air putih tidak hanya akan membantu mengisi kembali cadangan air dalam tubuh, tetapi juga menjadi alternatif sehat dari semua minuman berkafein yang mengandung gula. Air akan menghilangkan sakit kepala atau gejala lain akibat menghentikan asupan kafein.

Coba minuman decaf lain
Beberapa minuman decaf lain mungkin aman untuk dikonsumsi. Untuk itu Anda bisa mencoba mengonsumsi air bersoda, soda organik, atau minuman lain seperti teh herbal, smoothie, atau secangkir kecil jus. Perlu diingat, ketika Anda memesan jus atau smoothie, pastikan kedua tidak mengandung kalori yang tinggi dengan banyaknya gula atau susu kental manis yang Anda gunakan.

Mengganti dengan minuman panas lain
Buat teh panas dengan tambahan irisan jahe, madu, dan lemon. Minuman ini menjadi cara untuk memuaskan keinginan Anda menikmati minuman panas. Rasa hangat dari jahe, dan manisnya madu, akan menciptakan kombinasi yang pas. Selain itu juga akan mengatasi masalah pencernaan yang mungkin akan dialami setelah Anda mengubah pola makan Anda. Mengurangi kafein juga akan mengubah pola makan Anda, lho.

Tiduran
Tak ada cara lain untuk mengatasi kantuk (bila itu alasan Anda minum kopi), selain dengan tiduran sebentar. Karena berada di kantor, mungkin banyak di antara Anda yang tak mungkin tiduran di siang hari. Tetapi bila Anda memiliki ruangan sendiri, tutup saja pintunya, dan cobalah memejamkan mata barang 10 menit. Atau, lakukan meditasi atau peregangan untuk memulihkan tenaga Anda. Anda juga bisa mencoba memajukan jam tidur Anda tiap malam 30 menit lebih awal. [source:Rimanews]

No comments:

Post a Comment