Betul gak sih jika menilik jodoh itu dari Gaya Bicara?

"sayang, maafin gue dunk. Janji deh...." "Gombal..."

Dalam catatan saya kali ini, saya akan menulis tentang "Menilik Jodoh dari Gaya Bicara". Pernah gak, kalian khususnya kaum cewek sering digoda dengan rayuan-rayuan gombal. he3x. Bahasa cinta tak selalu merupakan pujian, rayuan atau kata-kata manis. Para ahli membuktikannya. Sebenarnya rayuan bukanlah jurus jitu untuk menarik pasangan. menurut info yang saya dapat ini, jurus jitu yang jos adalah komunikasi lancar dan baik antara sesama lawan jenis. Jika Anda punya perasaan ke orang, maka rayuan bukan jurus terhebat untuk jaman sekarang, benar gak? Semua cewek atau cowok udah pada pinter semua, dan gak bisa digombalin. he3x. maaf jika ada kata-kata tidak nyaman di hati pemirsa. Jurus lain yang bisa digunakan adalah kita harus banyak belajar dan lebih pinter dari target pasangan. Dengan demikian, si pasangan akan merasa "ketagihan", maksudnya pengen nempel terus karena banyak hal baru yang dia dapat. Dengan demikian, komunikasi akan senantiasa berlanjut, terus berlanjut dan akhirnya lengket deh kayak perangko. he3x. []Akan tetapi, tidak cukup dengan pinter doank, gaya bicara juga mempengaruhi kelancaran anda dalam berkomunikasi, sehingga yang diajak bicara tidak bosen dan tidak jenuh dengan Anda. Tulisan di atas sekedar opini saya. Yuk, baca dibawah ini tuk risetnya.

Selama ini banyak yang berpikir bahwa bahasa cinta merupakan puja-puji seseorang terhadap pasangannya. Padahal arti dari 'bahasa cinta' lebih luas dari hal itu. Para ahli dari Universitas Texas melakukan sebuah penelitian. Professor James Pennebaker, ketua peneliti yang dikutip The Telegraph mengungkap, yang terpenting bukan dari kata-kata yang diucapkan, melainkan bagaimana bentuk komunikasi tiap-tiap pasangan.

Setiap orang cenderung memilih orang lain yang serupa dengannya, tak hanya fisik, namun juga caranya berbicara. Para peneliti membuat program yang bisa membandingkan cara berbicara seseorang dengan pasangannya. Perbandingan itu dinilai dari kosakata, dan nada bicara.

Terbukti, pasangan-pasangan yang memiliki gaya bicara serupa memiliki hubungan yang lebih awet, ketimbang pasangan yang lain. Tak hanya itu, kecocokan mereka tak berhenti sampai di situ. Saat diteliti lebih lanjut, bahasa tulisan mereka pun cenderung serupa.

"Apa yang dikatakan seseorang terhadap pasangannya sangat penting. Tapi bagaimana cara mereka mengatakannya, itu yang paling penting," ujar Professor James Pennebaker lagi.
Sumber: Yahoo News []

No comments:

Post a Comment