Yuk, Lihat "Kembul Sewu Dulur" di Kulon Progo!

Dalam catatan saya kali ini, saya akan menulis tentang "Kembul Sewu Dulur" di Kulon Progo". Kembul Sewu Dulur merupakan upacara adat daerah Kulon Progro dan sudah menjadi tradisi turun temurun. Sungguh Indonesia kaya akan bayak kebudayaan. Bagi Anda yang indonesian paling tidak mengenal kebudayaan salah satu ini. yuk, lanjut.[]
RIMANEWS- KULON PROGO,Bangsa ini sungguh kaya akan budaya. Dikulon Progo misalnya ada Upacara adat yang sudah turun temurun yaitu "Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan Bendung Kayangan ". Rencananya akan digelar di Kulon Progo tepatnya di Dusun Turus, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Rabu (2/2/2011).

"Upacara ini untuk mengenang dan menghargai jasa Mbah Bei Kayangan setiap hari Rabu terakhir di bulan Sapar, bersamaan dengan tradisi merti Bendung Kayangan, atau yang lebih dikenal dengan nama kegiatan tradisi Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan Bendung Kayangan," kata Kepala Seksi Pelayanan Data dan Informasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo Hera Suwanto, di Wates, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan ini biasanya dimulai dengan kirab kelompok kesenian, pembawa sesaji dan kenduri, tamu undangan, dan warga umum.

"Para peserta kirab secara bersama menuju ke lokasi bendungan, dan berkumpul di pinggir sungai, kemudian kelompok-kelompok kesenian menggelar pentas seni di hadapan para tamu dan masyarakat umum," katanya.

Prosesi ritual upacara adat Kembul Sewu Dulur Saparan Rebo Pungkasan Bendung Kayangan meliputi memandikan sejumlah kuda lumping di sungai atau bendungan.

"Ritual memandikan kuda lumping ini menggambarkan aktivitas Mbah Bei Kayangan yang berpofesi sebagai pawang kuda Prabu Brawijaya," katanya.

Ia mengatakan, setelah ritual memandikan kuda lumping, acara dilanjutkan dengan kenduri Saparan.

Berbagai menu sesaji dan makanan tradisional yang dibawa warga masyarakat sudah tertata rapi di pinggir bendungan, kemudian dibagikan kepada seluruh pengunjung setelah didoakan oleh pemangku adat.

Menurut dia, disamping menunjukkan kebersamaan, Kembul Sewu Dulur atau makan bersama seribu saudara juga sebagai simbol dari rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemakmuran.

Keunikan dari upacara ini adalah menyajikan hidangan khas rakyat misalnya nasi liwet, ingkung ayam, dan sayur gudangan, dan tersedia pula dua menu yang tidak bakal dijumpai di hari-hari biasa yakni bothok lele, dan panggang ikan mas atau telur ceplok tanpa garam.

"Bothok lele dan panggang ikan emas adalah hidangan wajib dalam kenduri Saparan ini," kata Hera.(ant/ian) []

No comments:

Post a Comment