Apa sih Upacara Turun Tanah?

Dalam catatan saya kali ini, saya akan menulis tentang Upacara turun tanah. gak sengaja ngunjungi web tertentu, eh ada kata-kata membuat saya penasaran. Apa sih upacara turun tanah? Setelah sedikit googling, saya tahu sedikit, klu orang sekarang masih ada yang menggendong anaknya, tidak boleh ditinggal. dimana-mana pun dibawa. Sampai akhirnya ada upacara turun tanah. Upacara turun tanah ini banyak variasinya, misal di Aceh berbeda dengan di bali.
Berikut ini yang saya kutip dari tamanmini.com:
-------------------------------------------
Upacara Turun Tanah di Aceh

Hidup manusia berproses sejak dan lahir sebagai bayi, berjalan, dewasa, menikah, menjadi tua dan akhirnya meninggal. Alangkah bahagianya bila pada setiap proses hidup itu selalu didahului atau direstui dengan suatu keberkatan. Hal ini di Indonesia telah menjadi suatu tradisi, tak terkecuali di Daerah Aceh.

Di daerah ini ada suatu upacar yang dikenal dengan "Peutron Aneuk U Tanoh" atau turun tanah. Artinya, orang tua menurunkan bayi ke tanah. Hal ini dilakukan sewaktu bayi genap berusia 44 hari. Menjelang sang bayi berumur 44 hari itu, sang ibu harus pula melakukan berbagai pantangan. Hal ini dimaksudkan, agar si bayi dapat tumbuh sehat dan baik.

Upacara "Turun Tanah" ini dipimpin oleh seorang Ketua Adat dengan menggendong si bayi menuju tangga rumah. Sambil mengucapkan doa-doa dari ayat suci Al-Quran, Ketua Adat menuruni tangga rumah dengan sang bayi tetap dalam gendongannya.

Keluarga mengharapkan agar dengan doa-doa tersebut sang bayi dalam perjalanan hidupnya selalu mendapatkan keselamatan dan lindungan dari Allah. Setelah sampai di tanah, upacara dilanjutkan dengan mencincang batang pisang atau pohon keladi yang telah disediakan. Hal ini mengibaratkan suatu keperkasaan dan dimaksudkan agar si bayi kelak dikaruniai sifat-sifat perkasa dan kesatria.

Ketua Adat melanjutkan acara dengan membawa masuk kembali sang bayi ke dalam nimah. Di dalam rumah ia mendapat salam sejahtera dari seluruh keluarga dan para hadirin. Upacara im dimeriahkan pula dengan permainan rebana, tari-tarian, pencak silat, dan permainan kesenian lainnya. Berbagai hidangan lezat seperti nasi dan lauk pauknya, dan kue-kue ikut memeriahkan upacara ini.

Masyarakat Aceh sangat terkenal dengan ketaatan mereka kepada agama Islam, sehingga hidup berbudaya mereka banyak pula dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam.
-----------------------------------------

Dan berikut adalah upacara turun tanah yang menjadi bagian dari ritual di BALI. Saya kutip dari beritabali.com:
--------------------------------------
[Tabanan.Seni Budaya] 01.11.2009 19:45
Upacarai Cucu Laki Pertama Raja, Biayanya Rp 150 Juta

Beritabali.com, Tabanan, Puri Anyar Kerambitan Tabanan menggelar sebuah tradisi tua bernama Tigang Sasihan. Upacara ini untuk mengupacarai cucu laki-laki pertama Raja Puri Anyar Kerambitan yang baru berumur tiga bulan. Upacara yang tergolong langka ini menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah.

Upacara Tigang Sasihan (bayi umur tiga bulan) di Puri Anyar Kerambitan Tabanan ini dimulai dengan upacara Peed (pawai) Agung dari Merajan (pura) Alit Puri menuju Merajan Agung Puri Anyar Kerambitan. Cucu laki-laki raja yang akan diupacarai dibawa menuju lokasi upacara dengan atribut kebesaran Puri Anyar Kerambitan.

Untuk menuju lokasi upacara Tigang Sasihan di Merajan Agung Puri, cucu raja yang diberi nama Anak Agung Ngurah Agung Rama Putra ini melewati lantaran atau alas dari tikar pandan dan kain cepug.

Saat menuju merajan agung, cucu raja yang akan diupacarai ini juga dikawal penari Palawaktia, yang melambangkan kejantanan atau keperkasaan seorang pria dewasa.

Setibanya di Merajan Agung puri, cucu laki-laki pertama Raja Puri Anyar Kerambitan ini mulai menjalani prosesi upacara Tigang Sasihan. Upacara ini dipimpin oleh seorang pedanda atau pendeta Hindu dibantu beberapa orang pemangku Hindu.

Dalam upacara di Merajan Agung ini, bayi yang diupacarai menjalani beberapa prosesi seperti memakai pakaian dan aneka perhiasan, upacara menginjakkan kaki pertama kali di tanah atau turun tanah, hingga ditidurkan di dalam ayunan.

“Semua prosesi upacara ini bermakna mengenalkan anak pada kehidupan duniawi agar nantinya bisa berjuang dan menjalani kehidupan dengan baik,” kata Raja Puri Anyar, Anak Agung Ngurah Oka Silagunada.

Di akhir upacara, seluruh keluarga puri berdoa bersama untuk kesehatan dan keselamatan bayi yang diupacarai.

Upacara tigang sasihan di Puri Anyar Kerambitan ini tergolong langka karena amat jarang digelar di puri ini.

Untuk mengupacari cucu laki-laki pertama yang ditunggu selama 12 tahun ini, pihak Puri Anyar Kerambitan menghabiskan dana hingga Rp 150 juta.
----------------------------

Nah, itulah sekedar info tentang UPACARA TURUN TANAH. Lagi gak ada uneg-uneg untuk menulis ide. he3x

No comments:

Post a Comment