Dalam catatan saya kali ini, saya akan menulis tentang "demi mendapat pekerjaan, pelamar di china makan telur cacing"
Sungguh merupakan cara yang ekstrim dan kebangetan menggunakan metode: makan cacing agar badan mereka cepet menjadi langsing. Emang bener sih, kalau orang cacingan itu cepet kurus, karena makanan yang ada diperut akan dimakan cacing. Tapi, bagaimana dengan resiko atau efek samping yang lain, apakah mereka tidak berpikir.] Demikianlah yang diberitakan dari rimanews.com:
Demi memperoleh kesempatan kerja, para mahasiswa di Xiamen, China, makan telur cacing gelang untuk mengurangi berat badan. Persaingan kerja di China sangat ketat dan mereka berangggapan jika berbadan langsing maka peluang kerja lebih besar.
Telur-telur itu menetas di dalam perut dan memungkinkan mereka yang memakannya kehilangan beberapa kilogram tanpa perlu berolah raga atau melakukan diet.
Tetapi, menelan cacing sangat berbahaya, dan pasti tidak disarankan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan pada Tahun Baru.
Jumlah lapangan pekerjaan sebanyak 22 persen, dan jumlah pekerja meningkat sebanyak 112 juta orang selama dekade terakhir menjadi lebih dari satu miliar orang.
Cara lainnya adalah menatap foto selama berjam-jam untuk mengurangi nafsu makan mereka sehingga mereka bisa mengurangi berat badan.
Daily Mail melaporkan seorang pelajar bernama Xiaomei mengatakan bahwa para perempuan menggunakan "sabun spesial" yang akan membantu diet mereka. Beberapa di antara mereka mandi 10 kali setiap hari. Cara itu tidak memiliki dasar ilmiah dan cenderung membahayakan kesehatan.
Pada tahun 1990-an para perempuan China akan mengonsumsi teh dan pil untuk menurunkan berat badan. Akupuntur juga muncul sebagai pilihan populer.
Masalah pekerjaan sebagian besar terbatas di daerah pedesaan. Pekerjaan-pekerjaan di kota-kota tercipta dengan cepat karena China mengalami urbanisasi cepat.
"China menghadapi tekanan pekerjaan besar saat ini dan untuk masa mendatang," kata Yi Chengji, juru bicara Kementerian Sumber Daya Manusia dan Keamanan Sosial.
"Sebagaimana China mempercepat urbanisasi, tekanan pekerjaan dari banyak surplus para pekerja pedesaan lebih besar dan lebih besar. Saat ini ada kira-kira 100 juta surplus pekerja pedesaan yang perlu dialihkan ( ke pekerjaan perkotaan)."
Populasi di perkotaan akan meningkat lebih dari 700 juta orang tahun 2015, melampaui populasi pedesaan untuk pertama kalinya.
Berdasarkan kertas kerja, ada 9.21 juta pengangguran perkotaan terdaftar di China pada akhir 2009, hanya 4.3 persen tingkat pengangguran perkotaan.
Sources:Rimanews.com]
No comments:
Post a Comment