Analisa Kadar Besi

Analisanya dapat dengan menggunakan metode gravimetri dan metode permanganometri.
metode gravimetri itu dengan cara penimbangan, sedangkan kalau metode permanganometri itu dengan titrasi. Metode gravimetri agak lama analisisnya, karena perlu dioven sampai analit kering, lalu ditimbang. Oleh karena itu, metode permanganometri lebih sering dipakai, karena cepat analisisnya.

Alat yang dibutuhkan :

1) Buret
2) Klem & Statif
3) Labu ukur 100 mL
4) Labu Erlenmeyer
5) Gelas ukur / Beaker glass
6) Pipet seukuran / Pipette volume
7) Pipet tetes
8) Kaca arloji
9) Corong kaca
10) Batang pengaduk
11) Spatula
12) Termometer
13) Kaki tiga & kassa asbes
14) Bunsen / Pembakar spirtus

Bahan yang dibutuhkan :
1) H2C2O4 . 2H2O (aq) 0,1 N
2) larutan KMnO4
3) H2SO4 2N
4) FeSO4 . 7H2O
5) Indikator kanji
6) Aquadest

Langkah umumnya metode permanganometri:
1. Standarisasi larutan KMnO4 (karena susah didapatkan larutan yang standar)
- Menimbang 0,1 gram NaC2O4 dan melarutkan dengan aquades.
- Menambahkan 2,5 mL H2SO4 pekat, mengaduk sampai volume totalnya 50 mL.
- Mengambil 5 mL larutan untuk dititrasi.
- Menitrasi dengan KMnO4 sambil mengocok perlahan sampai berubah warna dari ungu menjadi merah muda
- Mengulangi sebanyak 2 kali dan mencatat volume titrasinya.

2. Penentuan kadar sampel.
- Timbang 2,78 gram bijih besi di atas kaca arloji. Larutkan dengan aquadest dalam labu ukur 100 mL. Jika tidak larut, tambahkan asam klorida untuk membantu pelarutan. Biasanya besi dalam bijih besi berupa besi (III), maka besi (III) harus diubah dulu ke besi (II) menggunakan reduktor Jones, atau dengan Timah(II) klorida. Sampel dipanaskan, kemudian dititrasi dengan SnCl2 sampai warna kuning dari ion besi (III) menghilang.

2) Pipet 10 mL sampel ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambah-kan 10 mL H2SO4 2N, serta 1 mL indikator kanji.
3) Titrasi dengan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna menjadi merah jambu.
Dalam hal ini, KMnO4 mengoksidasi seluruh kandungan Fe dalam larutan. maka catat volume KMnO4 dan hitung kadar besi dalam sampel tersebut.

semoga membantu, untuk lebih jelasnya, pelajari metode permanganometri.

No comments:

Post a Comment