Efek Maut dari Radioaktif -
Peristiwa Bocornya reaktor nuklir di jepang

Gambar Reaktor Nuklir

Sekarang semakin banyak penggunaan radioaktif dan secara komersil digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Diklaim bahwa PLTN merupakan cara aman dan bebas polusi, tetapi juga diperhitungkan tingkat keselamatannya, mengingat radioaktif adalah zat yang berbahaya sekali. Prinsip kerjanya adalah daya nuklir digunakan untuk menimbulkan panas, sehingga dapat menghasilkan uap air bertekanan tinggi yang dapat memutar turbin generator listrik. Ada pendapat lain?

Radioaktif dalam PLTN juga berbahaya jika terjadi kebocoran. Radiasi yang dipancarkan oleh zat radioaktif dalam intensitas yang tinggi, dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, lho..

Seperti pada berita terbaru VIVAnews, bahwa gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang 11 Maret kemaren, telah mengakibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang hancur. Laporan Tokyo Electric Power Co menyebutkan, zat radioaktif merembes keluar dari reaktor nuklir Daiichi Fukushima yang berjarak sekitar 260 kilometer dari utara Tokyo.



Seperti dikutip CNN.com, dilaporkan sistem pendingin di tiga dari empat unit itu sudah tidak bisa beroperasi. Akibatnya suhu pendingin inti nuklir lebih panas dari 100 derajat Celsius atau sekitar 212 derajat Fahrenheit. Pemerintah tengah berusaha mendinginkan reaktor nuklir yang mengeluarkan partikel berbahaya.

Dengan rusaknya pendingin di reaktor nuklir itu, maka air bisa mendidih dan bisa menyebabkan ledakan. Oleh karena itu, Jepang hari ini(12 Maret 2011) menetapkan status darurat atas lima reaktor nuklir di dua lokasi menyusul tragedi gempa bumi dan tsunami Jumat kemarin. Status darurat diberlakukan setelah fasilitas pendingin di sejumlah reaktor mengalami kerusakan. Situasi itu berpotensi menimbulkan kebocoran radioaktif berskala besar, yang membahayakan banyak mahluk hidup. Tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi dengan radius 10 km langsung dievakuasi. Sebanyak 14.000 warga yang tinggal di bagian timur laut Jepang masih di lokasi Daiichi, turut juga diungsikan setelah mendapat peringatan dari Tokyo Electric Power Co.
Reaktor Nuklir di Fukushima, Jepang

Jepang sendiri memiliki 54 reaktor komersil, yang merupakan sumber pembangkit tenaga listrik. Setelah dihantam gempa dan tsunami, sepuluh reaktor untuk sementara tutup. Selama ini, 30 persen pasokan listrik di Jepang berasal dari tenaga nuklir.

Rekaman di TV Jepang menunjukkan bahwa dinding satu bangunan Stasiun Tenaga Nuklir telah hancur, hanya menyisakan bingkai rangka logam dan uap radioaktif.
Operator di Fukushima Daiichi pabrik Unit 1 mendeteksi delapan kali tingkat radiasi normal di luar fasilitas dan 1.000 kali normal di dalam ruang kontrol Unit 1.

Seperti disitat dari Jiji News Agency, Sabtu (12/3/2011) menyebutkan pihak berwenang yang menangani nuklir di Jepang mengatakan besar kemungkinan bahan bakar nuklir itu meleleh di Tokyo Elecetric Power (Tepco's). Bahkan ada yang mengatakan jika bahan bakar tersebut sudah meleleh.

Badan Nuklir dan Keselamatan Industri Pemerintah Jepang mengatakan, materi nuklir cesium telah dideteksi dekat reaktor nomor satu di Pembangkit Listrik Nuklir Fukushima 1.

Menurut badan tersebut, hal ini mengindikasikan bahwa sejumlah bahan bakar nuklir di reaktor itu kemungkinan telah mulai meleleh. Cesium adalah materi yang dihasilkan semasa terjadinya reaksi nuklir berantai.

Menurut para ahli, jika sudah terjadi hal seperti itu maka itu berarti reaktor nuklir sudah mulai panas. Namun, para ahli juga mengatakan kemungkinan terjadinya kontaminasi akibat radiasi yang ditimbulkan bisa diminimalisir jika struktur bagian luar reaktor nuklir tetap utuh.

Berita terbaru melaporkan bahwa Sabtu (12/3/2011), Perdana Menteri Naoto Kan menyebut kebocoran tersebut sebagai kebocoran 'kecil'.
Namun sayangnya bahaya belum berakhir. Seperti diketahui, kadar air yang ada di dalam reaktor tersebut terus berkurang. Tokyo Electric Power Co (Tepco) yang bertanggung jawab atas reaktor tersebut tengah berjuang keras agar tekanan panas yang ada di dalam reaktor bisa berkurang.

Para ahli maupun pemerintah Jepang kompak menyatakan tidak akan ada ancaman bahaya radioaktif. "Chernobyl (peristiwa ledakan reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina pada tahun 26 April 1986) tidak mungkin terjadi pada reaktor dengan sedikit kadar air. Kehilangan pendingin berarti peningkatan suhu, tetapi juga akan menghentikan reaksi itu sendiri," jelas profesor dari Universitas Tokyo, Naoto Sekimura.

"Bahkan dalam skenario terburuk, jika terjadi kebocoran radioaktif dan kerusakan pada peralatan, tidak akan ada ledakan. Jika proses ventilasi dilakukan dengan hati-hati, memang ada sedikit kebocoran. Namun, tidak akan terjadi di luar radius 3 km," imbuhnya.

Sementara itu, AFP melansir Kantor Berita Kyodo yang memberitakan bahwa zat caesium radioaktif mulai terdeteksi di lingkungan sekitar reaktor Fukushima.

Media Jepang, Kyodo dan Jiji Press juga menyebutkan kemungkinan melelehnya nuklir yang ada di Fukushima itu. Dimana batang bahan bakar nuklir sempat terkena udara di saat kadar air berkurang. Namun truk pemadam kebakaran segera memompakan air ke dalam reaktor untuk menambah kadar air sebagai pendingin.

Operator Tepco menuturkan, kadar air berangsur-angsur pulih. Juru bicara Tepco pun menyatakan pihaknya yakin tidak akan terjadi retakan ataupun pelelehan reaktor nuklir. Pihaknya menegaskan, kadar air akan terus ditambah.

Gempa berkuatan 9 Skala Richter yang mengguncang Jepang, Jumat pekan lalu, tak hanya memicu tsunami yang menewaskan ribuan orang, gempa juga memunculkan ancaman bencana nuklir dengan tingkat radiasi sangat tinggi.

Ancaman itu datang dari empat reaktor nuklir di instalasi Dai-ichi, Prefektur Fukushima. "Tingkat radiasi sangat tinggi, dan berpotensi merusak kesehatan manusia," kata Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, seperti dikutip Associated Press.

Paparan zat radiaktif tingkat tinggi itu dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan seperti rambut rontok, matinya sel syaraf, kejang dan kematian mendadak, gangguan peredaran darah, penyakit jantung, serta kerusakan sistem reproduksi.

Efek sesaat radiasi bahkan dapat memicu kanker tiroid, juga perkembangan sel-sel kanker lainnya pada tahun-tahun berikutnya. "Namun, efek radiasi ini sangat tergantung kadar dan tipe zat radiaktifnya," kata Profesor Donald Olander, pakar nuklir dari Universitas California, Berkeley.

Menghadapi ancaman itu, pemerintah telah meminta sekitar 180 ribu warga dalam radius 20 kilometer dari pusat reaktor mengungsi. Sedikitnya 140 ribu warga yang bermukim di dekat zona aman juga diminta tak keluar rumah dan menutup semua ventilasi rumah.

Demi mencegah efek buruk radiasi, pemerintah setempat mulai mendistribusikan pil potassium iodide dan masker penutup hidung kepada warga di sekitar zona bahaya.

Juru bicara pemerintah Yukio Edano mengatakan bahwa negara kini memasuki darurat nuklir selepas gempa dan tsunami. Ia mengatakan, tingkat radiasi di sekitar salah satu reaktor yang bocor mencapai 400 ribu mikrosiverts per jam. Ini empat kali lipat dari batas radiasi aman bagi tubuh manusia.

Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.

1. Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.

2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.

3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.

4. Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.

5. Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.

6. Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.

7. Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami kemandulan.

nah, itulah sobat, makanya hati-hati dengan zat radioaktif. Waduh, jadi takut nih. Tapi, jangan terlalu takut. Banyak manfaat juga kok dari zat radioaktif ini asalkan dikelola dengan baik. Di Indonesia, juga ada PLTNuklir nih, semoga aja tidak ada bencana, sehingga tidak bocor. Bisa bahaya, radiasinya yang tinggi sangat menakutkan.

Info Sources:
VIVAnews.com
okezone.com
DetikNews.com
Media Indonesia
Reaktor Nuklir
Bahaya radiasi nuklir bagi kesehatan

Gambar-gambar reaktor nuklir...

Baca juga:
Penggunaan Radioaktif....>>

No comments:

Post a Comment